SOLO, iNewsbadung.id - Sharing investasi PLN dihapus, APERSI Solo Raya akui hemat 50 persen untuk pasang jaringan listrik di perumahan.
Dalam rilis yang disampaikan DPD APERSI atau Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia, Ari Prasetyo Nugroho, SRM Niaga dan Manajemen Pelanggan mengatakan mekanisme baru layanan kepada para pengembang, di mana intinya tidak ada lagi sharing investasi dari pengembang untuk PLN.
Ari menambahkan PLN dan pengembang ibarat dua raja yang memiliki ego masing-masing, sehingga menyebabkan komunikasi tidak terbuka lancar.
"Kerjasama ini diharapkan bisa membuka kran kebuntuan komunikasi itu” tutur Ari saat road show sosialisasi MoU DPD APERSI Jateng dan DIY dengan PLN UID Jateng-DIY di Solo, belum lama ini.
Sementara Slamet Santoso, S.H., M.Kn., Ketua DPD APERSI Jateng - DIY memberikan apresiasi terhadap MoU kedua belah pihak, yang diharapkan mampu memberikan manfaat bagi semua pihak terkait.
Dijelaskan Slamet, saat ini jumlah anggota APERSI Jateng-DIY kurang lebih ada 200 developer, di mana dari jumlah itu ada 150 developer.
"Dari jumlah itu 67 developer berada di wilayah Korwil Solo Raya, dibawah pimpinan Saudara Sam'ari," kata Slamet sambil berharap kehadiran Kantor Baru Korwil Solo Raya di wilayah Mojo, Sukoharjo dapat memberikan pelayanan terbaik bagi anggota.
Secara terpisah, saat jumpa pers dengan media Rabu (31/5/2023), Sam'ari, S.T., Ketua Korwil Solo Raya mengatakan bahwa MoU antara PLN dan APERSI Jawa Tengah sangat bermanfaat dan menguntungkan para pengembang.
Mengingat jaringan listrik adalah salah satu komponen pokok yang sangat vital untuk membangun perumahan dengan biaya cukup tinggi, sehingga dihapusnya sharing investasi antara pengembang dengan PLN dapat menghemat pemasangan jaringan.
Pemilik PT. Bangun Javaland ini menambahkan, ada keuntungan lain yang diperoleh dari penandatanganan
MoU yang dilakukan di Semarang, yakni adanya kepastian dalam pemasangan jaringan listrik, seperti kepastian waktu dan kepastiaan ketersediaan meteran, di mana selama banyak dikeluhkan pengembang.
Senada dengan Sam'ari, Direktur Utama PT. Bio 2000, Yonatan Alvin Stevan dan Fahmi Idris, Komisaris PT. Mandira Maju Properti juga merasa senang dengan MoU ini, karena kepastian dalam pemasangan jaringan listrik sangat membantu para pengembang berurusan dengan akad kredit dengan bank, dan mempermudah penjualan rumah.
Semoga tulisan tentang sharing investasi PLN dihapus, APERSI Solo Raya akui hemat 50 persen untuk pasang jaringan listrik ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Silahkan share tulisan ini, dan nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, sehingga semakin banyak orang mengetahui informasi menarik lainnya. ***
Editor : Asarela Astrid