Dijelaskan Wabup Suiasa, jika kapasitas tidak terpenuhi, otomatis akan sulit dan berat untuk mengendalikan inflasi, karena permintaan tidak seimbang dengan ketersediaan, sehingga mengakibatkan harga akan naik.
"Ini akan berat bagi masyarakat yang memiliki pendapatan rendah, petani dan nelayan, karena itu dalam rapat ini diupayakan terkait analisa pemenuhan kapasitas kebutuhan elpiji 3 kg ini,” ungkap Suiasa.
Untuk mewujudkan tujuan ini, ditambahkan Wabup Badung harus dimulai dari hulu, yakni membuat data base bersifat by name by addres, sehingga dapat mengetahui siapa, dimana (alamat), ruang lingkup dan kuota yang diperlukan.
"Kita buatkan komitmen bersama antara pemerintah yang menangani energi dan migas dengan jajaran di Provinsi Bali yakni Pertamina, dan akan dikoordinasikan dan disinergikan, agar kebutuhan elpiji terpenuh tepat sasaran, itu yang akan kita jaminkan," tuturnya.
Terkait hal ini, Suiasa mengatakan akan menghubungkan dan melakukan sinergitas antara pengusaha dengan agen-agen, dan pangkalan, sehingga dapat dikontrol.
Rapat yang dilakukan di Ruang Rapat Kriya Gosana Puspem Badung, Senin (15/5/2023) ini juga dihadiri Kadek Prima Parrhesia (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali), Ida Ayu Ratih Herawati (Tim Hiswana Migas Provinsi Bali), AA Ari Dwipayana (Polres Badung), Viranita Indah Irijanti (Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan),
I Made Prima Jaya (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badung), I Nyoman Karta (DLHK Badung), I Nyoman Alit Arsana (Sat Pol PP Badung), OPD terkait, PT. Pertamina, para agen, serta pangkalan elpiji di Badung.
Semoga tulisan tentang Wabup Badung I Ketut Suiasa ajak optimalkan subsidi migas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Silahkan share tulisan ini dan nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, sehingga semakin banyak orang mengenal dan mengetahui informasi menarik lainnya.***
Editor : Asarela Astrid