KUTAI KERTANEGARA, iNewskaranganyar.id - Hilang dua hari, jasad balita yang hilang tenggelam di Perairan Muara Jawa, Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) diantar pulang oleh seekor buaya pada keluarganya.
Fenomena langka di dunia yang terjadi sekitpukil 6.40 WITA itupun membuat warga gempar.
Awalnya pengambil video tak menduga sama sekali bila di mulut buaya itu ada sosok jasad.
Semula, pengambil video itu mencoba mengambil gambar kemunculan seekor buaya berukuran cukup besar dari dalam sungai.
Namun, terlihat bila pengambil video merasa ada yang aneh pada mulut buaya.
Begitu terkejut saat mengetahui di mulut buaya ada sosok jenazah. Namun awalnya tak diketahui jenazah siapa yang ada di mulut buaya tersebut.
Sontak warga yang lain saat mendengar teriakan pengambil video bila yang ada di mulut buaya adalah sosok tubuh manusia mereka pun menunggu ditepi sungai sambil menerka-nerka jasad siapa yang ada di mulut buaya.
"Ini na kepalanya, na tangannya dua na," kata seorang pria di balik video beredar.
Setelah yakin yang didalam mulut buaya itu adalah sosok jasad tubuh manusia, sorotan ponsel si pengambil video itu pun terus menyorot buaya yang berjalan menuju tepi sungai.
Tiba-tiba ada suara pria lain dalam video, kalau buaya itu kemudian terdengar menyebut buaya itu berniat mengantar.
"Ngantarkan jenasah,"ungkap pria didalam video yang hanya terdengar suaranya saja.
Setelah semakin dekat, barulah terlihat jelas bila jasad yang ada didalam mulut buaya itu adalah seorang balita yang diketahui bernama Muhammad Ziyad Wijaya, sudah 2 hari hilang di sungai tersebut.
Tim SAR yang tengah melakukan penyisiran disungai itupun bergerak cepat mendekati buaya itu dengan menggunakan perahu.
Buaya antar jenazah korban tenggelam di Sungai Mahakam pulang ke orangtuanya (Foto: Tangkapan Layar)
Dengan hati-hati, mereka mengambil jenasah yang ada didalam mulut buaya. Setelah Jenazah sudah diambil didalam mulut buaya, buaya yang biasa disebut warga sekitar dengan panggilan Nenek itupun kembali menyelam kedalam air.
Editor : Dian Burhani