Bahkan posisi Indonesia berada di atas Australia yang nangkring di posisi 16 dan Korea Utara (34) serta negara-negara yang maju dalam hal militer seperti misalnya Jerman yang ada di posisi 25.
Menurut GFP, kekuatan militer Indonesia ditunjang oleh kekuatan finasial yang masuk dalam posisi 10 besar. Berdasarkan catatan GFP, nilai Purchasing Power Parity Indonesia adalah USD3.130.470.000.000 menempati posisi ke 7 dari 145 negara.
Selain itu, GFP juga mencatat komposisi sumber daya manusia dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki oleh Indonesia. Menurut GFP, Indonesia memiliki 1.080.000 personel militer terdiri dari 40 ribu personel Angkatan Udara, 300 ribu personel Angkatan Darat, dan 75 ribu personel Angkatan Laut.
Untuk alutsista, Indonesia didukung oleh 466 kekuatan udara yang terdiri dari 41 pesawat tempur, 23 unit attack types, 67 pesawat transportasi, 126 unit pelatihan, 17 pesawat misi khusus, 1 pesawat tanker, 176 helikopter, dan 15 helikopter serang.
Sementara di darat, dalam catatan GFP Indonesia memiliki 314 tank, 12.008 kendaraan lapis baja, 153 self-propelled artilerry, 414 tower artilerry, dan 63 proyektor roket.
Sedangkan kekuatan laut Indonesia diperkuat oleh 324 alutsista dengan rincian 10 kapal frigate, 21 kapal korvet, 4 kapal selam, 202 kapal patroli, dan 13 mine warfare.
Untuk posisi teratas diduduki Amerika Serikat (AS) dengan skor 0,0712. Diikuti oleh Rusia (2, China (3), India (4), dan Inggris (5) guna menggenapi posisi lima besar militer terkuat di dunia.***
Editor : Dian Burhani