get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Cinta Unik 5 Bule Nikahi Warga Indonesia, Wanita Prancis Ini Putuskan Jadi Mualaf

Hebat! Suku di Afrika Ini Dirikan Rumah Cukup Pakai Ranting Pohon

Kamis, 12 Januari 2023 | 23:43 WIB
header img
Suku Hadza di Afrika ini dirikan rumah hanya menggunakan ranting pohon seperti burung membangun sarangnya (Foto: Istimewa)

AFRIKA, iNewsbadung.id - Suku di Afrika ini dikenal karena sangat gemar berburu. Hampir setiap hari, mereka selalu berburu. Pasalnya, mata pencarian suku ini dari hasil perburuan hewan.

Karena kegemarannya berburu hewan, maka suku ini dikenal suka berpindah-pindah tempat. Mereka berpindah mengikuti keinginan burun mereka. Kegemaran pemburu membuat suku Hadza ini tak memungkinkan untuk memiliki tempat tinggal yang tetap.

Praktis, mereka pun mendirikan rumah dengan bahan dasar lautnya. Hebatnya, suku Hadza mendirikan tempat tinggal hanya menggunakan ranting pohon. Menariknya lagi ranting-ranting pohon yang digunakan berasal dari baobab, sisal, dan rumput. 

Sehingga meski tanpa besi, rumah-rumah suku Hadza ini bisa dibangun secara kokoh. Satu bahan utama yang dibutuhkan hanyalah tongkat runcing, untuk membuat lubang di tanah. 

Cara untuk membuat rumah mereka ini pertama-tama adalah membentuk pola berupa lingkaran di tanah. 

Kemudian pola tersebut dialiri dengan air agar lebih lunak, barulah kemudian ranting-ranting pohon yang telah disiapkan ditancapkan satu persatu dan diikat per bagian. 

Mulanya mereka akan membentuk pola setengah lingkaran untuk bagian pintu kemudian diikuti dengan ranting-ranting lainnya sebagai kerangka dindingnya. 

Ranting-ranting tersebut masih diikat satu sama lain untuk memperkokoh rangka bangunan. Untuk mengikat ranting tersebut suku Hadza menggunakan daun sisal atau palem yang telah dikeringkan sebelumnya. 

Setelah rangka dinding selesai, barulah mereka berpindah untuk membuat rangka atap ranting-ranting pohon yang melengkung saling dijalin hingga berbentuk kubah. Pada tahap ini, bagian atap masih diikat lagi agar semakin kokoh.

Setelah bentuk kerangka rumah selesai, barulah ditambahkan rumput atau jerami kering yang disusun mengelilingi kerangka, baik sebagai dinding sekaligus atap rumah.

Pada tahap terakhir, barulah suku Hadza membuat kerangka tempat tidur yang semuanya juga terbuat dari ranting Baobab, sedangkan pada bagian lantainya dihaluskan menggunakan lumpur.

Dalam proses pembuatan rumah ini, uniknya yang membangunnya bukanlah para pria suku Hadza melainkan para wanitanya. 

Dari proses awal mencari ranting-ranting tersebut, hingga menjalin ranting menjadi kerangka sebuah rumah, semua dilakukan oleh para wanita dan hanya sedikit dibantu oleh pria. 

Suku Pemburu Suku Hadza juga disebut kerumunan pemburu. Sebagai suku pemburu tentunya mereka tinggal secara berpindah-pindah tempat atau nomaden. 

Saat musim hujan kelompok-kelompok suku ini pindah ke pegunungan tinggi di mana mereka menempati gua. 

Sedangkan pada musim semi dan panas, mereka akan berpindah setiap enam hingga delapan minggu. Mereka bertahan untuk mendapatkan persediaan makanan yang lebih banyak atau mencari tempat berburu baru. 

Suku ini tidak memiliki ternak, menanam tanaman, ataupun menyimpan makanannya sendiri. 

Suku Hadza bertahan hidup dengan berburu makanan mereka dengan busur dan anak panah buatan sendiri dan mencari makan berupa tanaman yang bisa dimakan. 

Pola makan suku Hadza sebagian besar berbasis tumbuhan tetapi juga terdiri dari daging, lemak, dan madu.***

Editor : Bramantyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut