Gelombang Tinggi Terjang Perairan Bali, Imbas Angin Monsun Australia

BADUNG, iNews.id - Gelombang tinggi terjadi di sejumlah wilayah di Bali. Mulai dari pesisir pantai Rangkan Ketewel Gianyar, Pelabuhan Tribuana Klungkung, hingga Pantai Matahari Terbit Sanur Denpasar.

Gelombang tinggi yang menerjang sejumlah pantai di Bali, Rabu (31/8/2022) merendam sejumlah bangunan, menghancurkan pagar pembatas pantai hingga menggenangi pura dan masuk ke jalan perumahan.

Baca Juga

BMKG Ingatkan Waspadai Potensi Gelombang Tinggi sampai 2 Meter di Laut Bali hingga 4 Juli 2023

Seperti yang terjadi di pesisir pantai Rangkan Ketewel Gianyar. Ombak menghancurkan pagar pembatas pantai hingga menggenangi pura dan masuk ke jalan perumahan.

Di Pelabuhan Tribuana Klungkung, gelombang tinggi berdampak pada terganggunya aktivitas penyeberangan ke Nusa Penida. Semua kapal cepat dialihkan ke Pelabuhan Padangbai, Karangasem. 

Sementara di Pelabuhan Padangbai, gelombang pasang membuat kapal feri dari Lombok tidak bisa bersandar ke dermaga. Hal itu juga berdampak pada terganggunya kegiatan bongkar muat kendaraan dan penumpang. 

Baca Juga

Update BMKG,Peringatan Dini Gelombang Tinggi Berpotensi mulai 12 Januari 2023 sampai 13 Januari 2023

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya menerangkan, gelombang tinggi di perairan Bali bisa mencapai ketinggian 6 meter. 

"Sedangkan di pesisir 1,5 sampai 2 meter,"ucapnya. 

Menurutnya, fenomena ini disebabkan angin monsun Australia. Di perairan selatan Bali, kecepatan angin ini mencapai 17 knot. Di Samudera Hindia, kecepatannya bahkan mencapai 25 knot. 

Baca Juga

Waspada, Gelombang Tinggi 3 Meter di Perairan Bali, Cek Kembali Perjalanan ke Pulau Dewata

Dia memprediksi gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi selama tiga hari ke depan.

"Kami menghimbau kapal feri, speed boat, nelayan dan pelaku wisata bahari agar selalu waspada," pungkasnya.

Editor : Dian Burhani