KARANGANYAR, iNewsbadung.id - Tiga tahun pensiun dari TNI AD, Mayjen TNI (Purn) Dr. Sudibyo, S.E., D.S.S., M.Si., berharap bisa mengabdi lagi.
Pengabdian yang diharapkan bukan dalam tugas kedinasan sebagai militer, tetapi mengabdi untuk negara, mengabdi untuk masyarakat.
Menurut jenderal asli Juwiring, Kabupaten Klaten ini, setelah pensiun, dirinya didorong keinginan untuk mengabdi lebih lanjut, karena pengabdian tidak hanya di tentara, tetapi juga pada masyarakat.
Dengan masuk politik, ayah tiga putra ini menyebut bisa ikut mengelola negara, yakni dengan duduk di parlemen atau dewan.
Gayung pun bersambut, saat memiliki ketertarikan di dunia politik, PAN atau Partai Amanah Nasional mendorongnya bergabung mengenal literasi politik.
Berangkat dari partai ini, mantan Wakil Rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) ini pun ditugaskan ke Dapil Jawa Tengah, yakni Sragen, Karanganyar dan Wonogiri.
Saat silaturahmi bersama para media yang digelar di Rica Mbah Modin Palur, Sabtu (3/2/2024), pria yang masih aktif menjadi dosen di UNHAN ini mengaku sudah terbiasa melakukan pendekatan dengan masyarakat.
Bagi Sudibyo, pendekatan masyarakat bukan hal baru, karena selama pengabdian menjadi TNI di pasukan ataupun TNI teritorial selalu berkomunikasi dengan masyarakat.
Namun, Sudibyo mengakui bahwa pendekatan dengan masyarakat untuk mengajak masyarakat memilih dirinya, tidak semudah yang dibayangkan.
"Mengajak tentara itu mudah, apalagi jika yang mengajak atasannya, tetapi mengajak masyarakat berbeda, apalagi ada banyak perbedaan seperti latar belakang, usia, pendidikan dan lainnya," ujarnya.
Disebutkan Sudibyo, banyak hal perlu dipikirkan, dicurahkan dan dikorbankan untuk bisa menjelajahi tiga daerah penugasannya, sehingga diharapkan bisa mendapatkan suara masyarakat dari Kabupaten Sragen, Karanganyar dan Wonogiri.
Hampir setiap hari, bersama tim suksesnya, bergerak menganalisa masyarakat, melakukan mapping, menurunkan tim atau canvassing, serta melakukan branding melalui sosial media.
Perjalanan politik pensiunan jenderal ini diakuinya tidak mudah, karena awalnya tidak mendapatkan restu dari salah satu anaknya.
Namun, kepandaian istri yang dapat memberikan pemahaman pada anaknya, restu itu pun akhirnya dikantongi.
Pesan istri, agar tidak terlalu berharap pun selalu dipegangnya. Sehingga, apabila tidak mencapai target dalam pemilihan suara, Sudibyo akan menerima dengan legawa.
Semoga tulisan tentang tiga tahun pensiun, Mayjen Sudibyo berharap bisa mengabdi lagi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid