BOYOLALI, iNewsbadung.id - Siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat belajar kearifan lokal melalui program home stay di rumah penduduk Desa Pilang, Ketitang, Nogosari, Kabupaten Boyolali, selama tiga hari dua malam, belum lama ini.
Kegiatan home stay ini dilakukan untuk mengakrabkan 124 siswa dengan masyarakat desa, yang disebutkan Kepala SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta, Muhdiyatmoko, M.Pd., sebagai program unggulan sekolah.
Menurut Muhdiyatmoko, home stay didesain untuk mengajak para siswa belajar di masyarakat, memperkuat karakter kearifan lokal para siswa, antara lain rasa syukur, kemandirian dan gaya hidup sederhana.
Sebagai kegiatan wajib bagi siswa kelas tujuh, home stay dilakukan rutin setiap tahun, di mana para siswa dititipkan di rumah orang tua asuh selama tiga hari dua malam, mengikuti kegiatan bersama orang tua tersebut seperti mencari pakan ternak, mengolah sawah, membantu memasak, kebersihan di rumah dan lainnya.
Di hari pertama home stay, para siswa melaksanakan ramah tamah dengan orang tua asuh, mengenal profil keluarga asuh, mengenal lingkungan masyarakat sekitar, mengajar santri dan melakukan beragam perlombaan di TPA Masjid Taqwa, antara lain lomba hafalan surat, lomba azan, lomba tafidz, murrotal dan mewarnai.
“Home Stay ini dilakukan untuk melatih percaya diri, sehingga siswa dapat tampil di depan publik, bahkan setiap selesai sholat berjamaah, para siswa secara bergiliran melaksanakan ceramah kultum,” terang Muhdiyatmoko.
Selanjutnya di hari kedua, para siswa mengikuti pembelajaran ke home industri pembuatan tempe dan rambak di Desa Pilang, melihat proses pembuatan tempe dan belajar memotong adonan rambak, yang disebutkan Yuli, pengusaha rambak dimulai dengan mempersiapkan bahan, bumbu dan membuat adonan, sampai memotong adonan rambak.
Nadira Evaretta Althaf, salah satu siswa SMP Muhammadiyah PK Kottabarat, yang merupakan peserta home stay, merasa senang mengikuti home stay, di mana melalui kegiatan ini, dirinya belajar menjadi panitia lomba TPA di masjid, serta bisa mengajari anak-anak TPA.
Sementara, Supriyatno, Takmir Masjid At Taqwa Pilang, juga merasa senang karena suasana desa menjadi seperti kampung santri, karena biasanya suasana sepi, sekarang mendadak menjadi ramai dengan aktivitas anak-anak.
Di hari terakhir home stay, para siswa mengikuti bakti sosial (baksos) berupa tebus murah paket sembako senilai sepuluh ribu rupiah, mendapatkan beras, minyak goring, teh, gula, mie dan kecap, sehingga dapat membantu masyarakat, di samping juga mengikuti pengajian akbar di Masjid Taqwa Pilang, menghadirkan pembicara Ustadz Muhammad Muslih, S.Ag., M.Ag.
Semoga tulisan tentang siswa SMP Muhammadiyah PK Kottabarat ikuti home stay, belajar kearifan lokal ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid