JAKARTA, iNewsbadung.id - Peluang menggarap Urban Heritage (Kota Tua/ Kota Pusaka) secara komprehensiff, paling tidak point inilah yang coba disampaikan Suwarno, selaku Direktur Eksekutif Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) di acara Workshop Penyusunan Peta Potensi Urban Heritage (Kota Tua) di Lingkup Propinsi Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama.
Acara workshop yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta pada Selasa 31 Oktober 2023 ini dihadiri oleh Pemda 10 Propinsi Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama, yaitu Propinsi Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan Ptopinsi Nusa Tenggara Timur. Hadir juga dalam acara ini beberapa orang dosen perwakilan dari Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada yang menjadi mitra FKD-MPU.
Urban Heritage Tourism, menurut Suwarno merupakan sebuah konsep pariwisata yang belakangan ini banyak dikembangkan di kota-kota besar di seluruh penjuru dunia. Sebuah konsep pariwisata yang memanfaatkan lingkungan binaan maupun alam yang dimiliki oleh sebuah kota, yang memiliki nilai historis tersendiri. Persoalannya di Indonesia, peluang urban heritage tourism belum dikembangkan secara komprehensif, bahkan banyak kota pusaka justru belum menangkap peluang tersebut.
Menyikapi fenomena tersebut, Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) sebagai forum kerja sama pembangunan antar daerah yang beranggotakan 10 provinsi (Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Banten, dan Nusa Tenggara Timur) pun berinisiatif mengembangkan peluang menggarap Urban Heritage (Kota Tua/ Kota Pusaka) secara komprehensif.
Salah satu bentuk dari implementasi Keputusan Bersama FKD-MPU adalah pemetaan potensi urban heritage, yang sekaligus merupakan pengejawantahan dari konsep triple helix (Pemerintah, Dunia Usaha, dan Perguruan Tinggi). Sinergi antara ketiga pilar tersebut diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat melalui pariwisata. Kegiatan dokumentasi dan inventarisasi warisan budaya benda dan tak benda dari kota tua yang ada di lingkup provinsi anggota FKD MPU ini, Sekber MPU menggandeng Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada
Pada workshop dengan agenda utama mendengarkan paparan hasil kajian dari Departemen Arkeologi Fakul;tas Ilmu Budaya UGM ini, Sekber FKD-MPU juga mengundang Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. Fransiskus Xaverius Teguh, M.A untuk memberikan pencerahan dengan tema “Pengelolaan Kawasan Urban Heritage di Tengah Pesatnya Urban Development”
Tampil pula sebagai narasumber, dalam acara workshop yang dimoderatori Drs.Ario Bimo Nusantara, adalah A. Kriswandhono, M.A. dari ERTIM Conservation Institute untuk berbagi pengalaman dalam kesuksesannya melakukan pengelolaan dan konservasi berkelanjutan di Kawasan Kota Lama Semarang sebelum masuk ke sesi paparan hasi kajian dari Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
Di tahun 2023 Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada telah melakukan pemetaan urban heritage terhadap 4 kota di wilayah FKD-MPU, di antaranya kota Menggala (Lampung), Parakan (Jawa Tengah), Pasuruan (Jawa Timur), dan Ampenan (NTB). Hadir di acara workshop Team Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada Dr.Fahmi Prihantoro,S.S.,S.H.,M.A., Sektiadi,S.S.,M.Hum., dan Dr.Mahirta,M.A. ***
Editor : Asarela Astrid