SOLO, iNewsbadung.id - Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta bekali alumni Uji Sertifikasi pelaksana pemelihara jalan dan pengawas pekerjaan struktur bangunan gedung utama (jenjang 6) pada bidang keteknikan untuk kuatkan kompetensi.
Uji sertifikasi untuk kompetensi ini dilakukan berdasarkan UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, di mana setiap tenaga kerja wajib tersertifikasi.
Kukuh Kurniawan, dosen Teknik Sipil sekaligus Koordinator Uji Sertifikasi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi lulusan yang akan bekerja di bidang keinsinyuran, baik tenaga kerja ataupun perusahaan.
“Tenaga kerja di bidang keinsinyuran yang tidak memiliki sertifikat kompetensi akan dikenakan sanksi, bahkan perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja tidak tersertifikasi bisa di kenai sanksi,” ujar Kukuh.
Sementara Ruslan Hidayat, salah satu asesor menjelaskan, saat ini hampir semua perusahaan di Indonesia menerima calon pekerja yang sudah memiliki sertifikat keahlian, sebagai bukti bahwa orang yang melamar pekerjaan adalah kompeten dan kredible.
“Saya tadi banyak mewawancarai lulusan baru, sebenarnya sudah bagus hanya penguasaan di lapangan masih kurang,” urai Ruslan Hidayat.
Ruslan Hidayat menambahkan, lulusan baru dapat memanfaatkan magang atau PKL di kampus, belajar dari kakak kelas dan mencari pengalaman untuk bekal dasar menguasai pekerjaan di lapangan, tanpa memikirkan honor.
Alumni UTP juga diberikan dorongan yang mengikuti sertifikasi tidak hanya menekuni satu bidang, tetapi sebagai calon pekerja lapangan ataupun pengawas mampu menguasai beberapa bidang seperti pembangunan jalan, struktur gedung dan irigasi.
Ruslan juga menghimbau para alumni yang ingin bekerja di dunia sipil atau industri kerja lain di Indonesia, bahwa pintar saja cukup, karena harus memiliki pengalaman, serta penting memiliki SK berlogo Pancasila, yang diakui negara atau minimal dari BNSP yang dapat digunakan jika ingin terlibat pembangunan, seperti di IKN (Ibu kota Negara) Nusantara.
“Minimal level pelaksana, kalau ingin level di atasnya, ya harus dua tahun setelah lulus,” jelasnya.
Terkait tentang IKN, Kukuh juga mempunyai harapan yang sama terhadap alumni-alumni teknik sipil UTP, sehingga diharapkan dapat berkontribusi di dalam negeri, sehingga pembangunan bisa dikerjakan anak bangsa.
Disebutkan Kukuh, pembangunan dalam negeri yakni pembangunan IKN, saat ini sedang gencar, di mana membutuhkan banyak tenaga kerja ahli di bidang konstruksi, yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal.
“Lulusan Fakultas Teknik UTP yang telah tersertifikasi siap dan mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja tersebut,” tegasnya.
Kegiatan ini diikuti 75 alumni UTP dari Prodi Teknik Sipil dan Arsitektur, di mana terbagi dalam dua kategori yakni 12 orang mengikuti uji sertifikasi pelaksana pemeliharaan pekerjaan jalan utama, serta 63 orang untuk pengawas pekerjaan struktur bangunan gedung utama.
Uji sertifikasi untuk kompetensi yang digelar belum lama ini di Aula Fakultas Teknik Kampus 2 UTP Surakarta ini merupakan kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV, Direktorat Bina Konstruksi dan LSP Gatensi Karya Konstruksi, yang merupakan lembaga sertifikasi profesi yang ditunjuk PUPR.
Semoga tulisan tentang Fakultas Teknik UTP Surakarta bekali alumni uji sertifikasi untuk kompetensi ini bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid