get app
inews
Aa Text
Read Next : Bupati Giri Prasta Sembayang Bersama Upacara Mendem Pedagingan di Pura Puseh Buangga

Jadi Peluang Usaha Baru, Pemerintah Desa Makamhaji Sukoharjo Ajarkan Pembuatan Batik dan Tie Dye

Senin, 09 Oktober 2023 | 21:55 WIB
header img
Berharap jadi peluang usaha baru, Pemerintah Desa Makamhaji Sukoharjo ajarkan pembuatan batik dan tie dye untuk ibu-ibu pengurus PKK. Foto : iNewsbadung.id / Asarela Astrid

SUKOHARJO, iNewsbadung.id – Peluang usaha baru masih terbuka lebar untuk masyarakat terutama ibu-ibu anggota PKK Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, mengingat desa ini terletak sangat dekat dengan Kota Solo.

Setiap hari, Kota Solo semakin ramai dikunjungi karena banyaknya kegiatan yang menyedot banyak tamu datang dan menginap di kota yang kini masih dalam tahap pembangunan 17 prioritas titik pembangunan yang akan menjadi prioritas pariwisata.

Sebagai desa yang hanya berjarak kurang lebih tujuh kilometer, yang ditempuh dalam 17 menit ini, secara tidak langsung diakui Ferry Soeko Rochmadi, pemilik usaha Batik Puspita Mekar Solo, menjadi peluang besar bagi Desa Makamhaji, karena terkena imbas para wisatawan yang datang di Kota Solo.

Karena itu, pelatihan batik dan tie dye yang dilakukan Pemerintah Desa Makamhaji menggandeng Batik Puspita Mekar Sondakan Solo ini bisa menjadi peluang usaha baru yakni penjualan souvenir atau oleh-oleh jika ada kunjungan, agenda-agenda PKK ataupun agenda kemasyarakatan.

“Bisa dijadikan souvenir dengan menampilkan corak-corak khas Makamhaji, atau jika desa ini sudah memiliki ikon-ikon, bisa diterapkan di totebag, sehingga ke depannya ibu-ibu bisa memproduksi totebag batik untuk souvenir oleh-oleh,” ujar Ferry.

Di samping memperkenalkan dan melestarikan corak-corak khas Makamhaji, penggunaan totebag batik juga disebutkan Ferry dapat mengurangi limbah sampah plastik, sehingga jika belanja bisa membawa totebag.

Ferry menambahkan, saat ini peluang usaha batik semakin meningkat, di mana pasca pandemic Covid-19, sudah mulai menggeliat, terbukti sekolah-sekolah sudah mulai buka, instansi-instansi sudah mulai kembali beraktifitas, sehingga penggunaan baju batik sudah mulai meningkat dan penjualan batik sudah mulai kembali normal.

Terkait pelatihan batik dan tie dye yang digelar di Aula Kantor Desa Makamhaji, Senin (9/10/2023), ibu-ibu yang merupakan pengurus PKK Desa Makamhaji ini mendapatkan pelatihan dasar membatik yang mudah diterapkan untuk taplak meja ataupun ditempel sebagai aplikasi totebag batik.

Menurut Ferry, membatik tidak sulit, karena untuk menjadi pembatik handal tergantung dari ketekunan, di mana membatik membutuhkan rasa untuk menikmati goresan canting. Karena itu, jika ibu-ibu tekun mempraktekkan membatik, mencoba menggoreskan canting setiap hari, dipastikan Ferry bahwa hanya dalam dua bulan sudah bisa mulai lancar membatik.

“Hari ini kita berikan teknik dasar cara membatik, ada yang menggoresnya sudah terlihat agak rapi, tetesan lilin sudah mulai berkurang, bahkan ada peserta yang saat menggores pertama masih mblobor, yang kedua sudah agak menipis, yang ketiga sudah cenderung tipis-tipis, karena kaitannya dengan rasa, sehingga jika dinikmati dan dilaras, maka akan lancar membatik dalam dua bulan,” ujarnya.

Selain diikuti 30-an pengurus PKK Desa Makamhaji, pelatihan membuat batik dan tie dye ini juga diikuti Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, Silvy Nuriya Maharani, A.Md., serta Umi Widayanti, S.E., Sekretaris Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Silvy Nuriya Maharani, A.Md., yang merupakan istri Kepala Desa Makamhaji Agus Purwanto, S.E., berharap, pemberdayaan TIM Penggerak PKK ini dapat semakin melatih kesabaran, meningkatkan ekonomi keluarga, sekligus melestarikan budaya membatik.

Sementara Umi Widayanti, S.E., Sekretaris Desa Makamhaji, merasa senang mengikuti kegiatan membatik ini, meskipun mengaku tidak mudah menggunakan canting, karena harus tahu kapan malam akan keluar, sehingga tidak mblobor atau tidak mau keluar sama sekali.

Umi menambahkan, ada peluang besar setelah mengikuti pelatihan membuat batik, yakni membuat souvenir seperti dompet, dan tas, sehingga produk kreatif ini dapat menambah pendapatan keluarga.

Semoga tulisan tentang berharap jadi peluang usaha baru, Pemerintah Desa Makamhaji Sukoharjo ajarkan pembuatan batik dan tie dye ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***

 

 

 

 

 

 

Editor : Asarela Astrid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut