get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemuda Tewas Bersimbah Darah 14 Tusukan dan Luka Robek Usai Cekcok di Jalan Menjelang Subuh 

“Topo Ngeli” Strategi Dakwah Sunan Muria yang Unik dan efektif

Rabu, 10 Mei 2023 | 18:44 WIB
header img
Makam Sunan Muria. Foto : kemendikbud.go.id

KUDUS, iNewsbadung.id - Dari berbagai macam versi tidak ada yang meragukan reputasi Sunan Muria dalam melakukan dakwahnya. 

Strategi dakwah Sunan Muria dikenal moderat, mengikuti Sunan Kalijaga, yakni menyusup melalui berbagai tradisi kebudayaan Jawa. 

Strategi dakwah yang menyebabkan Sunan Muria dikenal sebagai Sunan yang suka berdakwah dengan “topo ngeli”.

Dilansir iNewsbadung.id dari buku Jejak Para Wali, Strategi dakwah “topo ngeli atau menghanyutkan diri” yang dijalankan Sunan Muria di sini bukan berarti menghanyutkan diri di kali (sungai) dalam arti sesungguhnya, tetapi artinya adalah  “menghanyutkan diri” di tengah masyarakat. Sasaran dakwah Sunan Muria adalah para nelayan, pedagang, pelaut, dan rakyat jelata lainnya. 

Sunan Muria merupakan satu-satunya wali yang tetap mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa, gamelan dan juga wayang sebagai alat dakwah untuk menyampaikan ajaran Islam.

Misalnya saja, adat kenduri yang dilakukan di hari-hari tertentu setelah kematian seseorang, seperti nelung dino hingga nyewu, tidak diharamkannya. 

Hanya, tradisi yang berbau klenik seperti membakar kemenyan atau menyuguhkan sesaji diganti dengan berdoa ataupun shalawat.

Selain itu, Sunan Muria juga berdakwah melalui berbagai macam kesenian Jawa. Misalnya, saja menciptakan tembang macapat, tembang Jawa Sinom dan juga Kinanti yang dipercaya sebagai karya Sunan Muria, yang hingga kini masih lestari. 

Melalui tembang-tembang tersebut, Sunan Muria mengajak umatnya untuk mengamalkan ajaran Islam.
Sunan Muria lebih senang berdakwah kepada rakyat jelata dibandingkan dengan kaum bangsawan. 

Itulah mengapa daerah dakwahnya cukup luas dan tersebar ke berbagai wilayah. Mulai dari lereng-lereng Gunung Muria, Kudus, pelosok Pati, Juana, hingga ke pesisir utara. 

Sunan Muria mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang, dan juga melaut merupakan kesukaannya.

Sunan Muria lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Sewaktu dilahirkan diberi nama Raden Said atau Raden Umar Syahid. Nama kecil dari Sunan Muria adalah Raden Prawoto. 

Sunan Muria merupakan anak dari Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh, yang merupakan putri dari Maulana Ishaq. Nama Sunan Muria lebih dikenal karena sesuai dengan daerah tempatnya berdakwah, yaitu di Gunung Muria, kira-kira jaraknya 18 kilometer ke utara Kota Kudus.

Sunan Muria memiliki istri bernama Dewi Sujinah, anak dari Sunan Ngudung. Dari hasil pernikahannya, Sunan Muria memiliki anak bernama Pangeran Santri, yang nantinya dijuluki sebagai Sunan Ngadilangu. Sumber lain mencatat putra Sunan Muria dengan dewi Sujinah bernama Raden Saridin (Syekh Jangkung).

Sunan Muria dikisahkan juga menikah dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang. Dikaruniai tiga orang anak yaitu Sunan Nyamplungan, Raden Ayu Nasiki, dan pangeran Santri, Salah satu putra Sunan Muria yang terkenal ialah Panembahan Pangulu (Pangeran Jogodipo), yang makamnya berada satu kompleks di Colo.

Sunan Muria seringkali dijadikan sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530). Sunan Muria dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. 

Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria diperkirakan meninggal pada 1551 dan dimakamkan di tanah kelahirannya.

Pengaruh Sunan Muria hingga saat ini masih besar. Sampai kini kompleks makam Sunan Muria yang terletak di Desa Colo tidak pernah sepi dari peziarah. Kurang lebih ada sekitar 15.000 peziarah tiap hari. 

Mereka berasal dari seluruh pelosok Nusantara, bahkan ada yang datang dari luar negeri, terutama dari Negara Islam. ***

Editor : Asarela Astrid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut