get app
inews
Aa Text
Read Next : Puluhan Hektar Sawah Rusak Diterjang Lahar Dingin Gunung Kerinci

Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, Bahaya hingga 7 Kilometer

Minggu, 12 Maret 2023 | 09:15 WIB
header img
Terlihat dari puncak, saat gunung Merapi kembali muntahkan awan panas, Sabtu (11/3/2023). Foto : BPPTKG / Siaran Pers BNPB

JAKARTA, iNewsbadung.id - Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas, bahaya hingga 7 kilometer ke arah Kali Bebeng atau Krasak. 

Dalam pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, muntahan awan panas guguran (APG) terjadi Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 wib dan erupsi masih berlangsung hingga pukul 12.31wib. 

Berikut rangkuman iNewsbadung.id terkait Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas, dirilis dari siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam laman bnpb.go.id. 

1. Jarak 7 Km
Jarak erupsi mencapai 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi, di alur Kali Bebeng dan Krasak, dimana saat ini erupsi masih berlangsung.

2. Rekaman Visual BPPTKG
Dalam rekaman visual BPPTKG, gunung teramati jelas sampai kabut 0-II, bahkan asap kawah bertekanan lemah pun teramati berwarna putih, dimana intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter berada diatas puncak kawah. 

3. Guyuran Lava 
Teramati juga terjadi satu kali guyuran lava, dengan jarak luncur 1500 meter ke arah barat daya, terdengar suara guguran dua kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.

4. Status Kegempaan
BPPTKG mengamati status kegempaan, yakni jumlah guguran terpantau 9, amplitudo 4-11 mm serta durasi 43.9-96.6 detik. 

5. Rekaman Vulkanik 
Sedangkan hybrid / fase 1, amplitudo 5 mm, S-P 0.4 detik, durasi 7.4 detik dan  untuk rekaman vulkanik dalam berjumlah 19, amplitudo 9-12 mm, S-P 0.5-1 detik dan durasi 9.3-11.2 detik.

6. Potensi Bahaya 
BPPTKG menyebutkan bahwa potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, yakni Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.

7. Lontaran Material 
Di sektor tenggara yaitu Sungai Woro sejauh maksimal 3 km, Sungai Gendol 5 km, dan lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif bisa menjangkau radius 3 km dari puncak.

8. Antisipasi
Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, masyarakat dihimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

9. Waspada Bahaya Lahar 
Masyarakat juga diminta selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik erupsi Gunung Merapi, dan  mewaspadai bahaya lahar terkhusus saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

10. Ditinjau Kembali 
BBPTKG menyebutkan apabila terjadi perubahan aktivitas secara signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali, dimana saat ini status masih dalam level III atau 'siaga' sejak november 2020.

11. Abu Mengarah ke Barat Laut 
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, awan panas guguran memicu abu vulkanik mengarah ke barat laut-utara. 

12. Abu Cukup Tebal 
Sementara dalam sambungan telepon, petugas pos Babadan mengatakan, jika  Pos Babadan mulai terdampak abu vulkanik yang cukup tebal.

13. Faktor Angin 
Yulianto menjelaskan, jika APG mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak, namun kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara itu terjadi karena faktor angin. 

14. Lokasi Terdampak 
Yulianto juga sudah menerima laporan beberapa lokasi terdampak abu vulkanik, yakni Desa Paten, Desa Mangunsuko, Desa Dukun, dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Desa Wonolelo, Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang, serta Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

15. Terkait Pengungsian 
Terkait pengungsian, Yulianto mengatakan belum menerima laporan warga mengungsi di wilayah terdampak abu vulkanik, bahkan  bersama BPPTKG akan memberikan rekomendasi kepada warga sekitar untuk mengungsi, apabila cakupan wilayah awan panas guguran dan abu vulkanik berkembang dalam beberapa event dan jarak lebih jauh dari 7 kilometer.

16. Pantauan Satu Kali 
Ditambahkan Yulianto juga, kejadian ini baru terpantau satu kali event, dimana  terjadi 5-6 kali guguran, namun jika cakupan terus berkembang dan jarak lebih jauh dari 7 kilometer, besar kemungkinan akan ada rekomendasi untuk warga mengungsi. 

17. Hasil Monitoring
Hasil monitoring Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, belum ada laporan terkait dampak signifikan ataupun adanya korban jiwa, bahkan situasi dan kondisi masih terkendali aman. 

18. Diperbarui Berkala 
Sementara hasil laporan dan monitoring lanjutan akan diperbarui secara berkala.

Semoga tulisan Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas, bahaya hingga 7 kilometer ke arah Kali Bebeng atau Krasak ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. 

Nantikan selalu tulisan lain di iNewsbadung.id dan jangan lupa share tulisan ini agar banyak pembaca dapat mengikuti informasi dengan baik dan benar. ***

Editor : Bramantyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut