BADUNG, iNewsbadung.id - Mengapa Adam diusir dari Surga. Apakah karena Siti Hawa penyebab Adam nekat melanggar larangan ALLAH SWT dengan memakan buah terlarang hingga diturunkan ke Bumi.
Dialah yang mendorong Adam untuk memakan buah terlarang, sehingga mereka terusir dari surga dan menyebabkan penderitaan bagi anak cucunya di dunia.
Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam "Fatwa-fatwa Kontemporer" (Gema Insani Press) mengatakan bahwa pendapat yang demikian tidak islami.
Menurutnya, sumber pendapat ini ialah Kitab Taurat dengan segala bagian dan tambahannya.
Ini merupakan pendapat yang diimani oleh kaum Yahudi dan Nasrani, serta sering menjadi bahan referensi bagi para pemikir, penyair, dan penulis mereka.
Bahkan tidak sedikit (dan ini sangat disayangkan) penulis muslim yang bertaklid buta dengan pendapat tersebut.
Namun, kata al-Qardhawi, bagi orang yang membaca kisah Adam dalam Al-Qur'an yang ayat-ayatnya (mengenai kisah tersebut) terhimpun dalam beberapa surat, tidak akan bertaklid buta seperti itu. Ia akan menangkap secara jelas fakta-fakta seperti berikut ini.
Pertama, taklif ilahi untuk tidak memakan buah terlarang itu ditujukan kepada Adam dan Hawa (bukan Adam saja).
Allah berfirman: "Dan Kami berfirman, 'Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang zalim.'" ( QS al-Baqarah : 35)
Kedua, bahwa yang mendorong keduanya dan menyesatkan keduanya dengan tipu daya, bujuk rayu, dan sumpah palsu ialah setan, sebagaimana difirmankan Allah: "Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula ..." (QS al-Baqarah: 36)
Editor : Bramantyo