BADUNG,iNews.id - Puluhan botol plastik bekas minum sera belasan celana dalam pria dan wanita ditemukan di sepanjang jalur pendakian Gunung Gede Pangrango, atau tepatnya di perbatasan Cianjur dan Sukabumi membuat geram para relawan.
Para relawan ini sering menemukan celana dalam dan sampah plastik setiap melakukan operasi bersih.
"Saat kegiatan operasi bersih rutin yang digelar saat pendakian ditutup, relawan pasti menemukan celana dalam yang dibuang pendaki tidak bertanggung jawab," kata salah Sorang Volunteer Gunung Gede Pangrango Niko Rastagil kepada wartawan.
Celana dalam dan sampah plastik, ujar Niko Rastagil, mengotori Gunung Pangrango dan jika dibiarkan akan merusak ekosistem hutan.
"Sekali operasi bersih, bisa belasan hingga puluhan celana dalam kami temukan. Tidak banyak tapi tetap saja sampah dan membuat pemandangan tidak nyaman," ujarnya.
Niko Rastagil menuturkan, celana dalam pria ataupun perempuan itu banyak ditemukan di jalur pendakian dan di sekitar Alun-alun Suryakencana.
"Kebanyakan celana dalam ditemukan di jalur pendakian," tutur Niko Rastagil.
Tindakan membuang celana dalam di Gunung Gede Pangrango, kata Niko, sangat tidak dibenarkan.
Barang apa pun yang dibawa pendaki seharusnya dibawa pulang dan dibuang di tempat yang sudah disediakan.
"Mau itu sampah plastik, apalagi pakaian dalam, harusnya dibawa lagi. Apalagi kan ini celana dalam, jadi pemandangan kurang bagus. Apapun alasannya, harusnya dibawa pulang jangan dibuang sembarang," ucapnya.
Sementara itu, Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Agus Deni mengatakan, membuang sampah di gunung merupakan perilaku buruk oknum pendaki.
Para pendaki diimbau tidak membuang sampah apa pun di kawasan Gunung Gede Pangrango. "Kepada para pendaki, kami imbau ikuti dan taati aturan yang sudah ditetapkan," kata Agus Deni.
Editor : Bramantyo